Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Contoh larutan elektrolit dan non elektrolit

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terbagi menjadi dua. Yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit. Disini kami akan mengajak Anda untuk membahas pengertian dari kedua larutan tersebut serta apa Contoh larutan elektrolit dan non elektrolit. Simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian dan Contoh larutan elektrolit dan non elektrolit

Pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit

Konsep larutan elektrolit dan non elektrolit pertama kali diperkenalkan oleh Svante August Arrhenius, pada tahun 1884. Senyawa elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik bernama ion.

Ion-ion tersebut akan selalu bergerak dan bisa menghantarkan arus listrik larutannya. Sebaliknya, larutan non elektrolit akan tidak terurai menjadi ion-ion. Molekul-molekul yang terkandung di dalamnya tidak bermuatan listrik.

Pembahasan lebih lanjutnya akan dijelaskan melalui poin-poin di bawah ini:

1. Larutan elektrolit

Larutan elektrolit memiliki sifat menghantar arus listrik karena mengandung ion-ion yang bisa bergerak bebas. Arus listrik dihantarkan melalui ion-ion tersebut. Sehingga ciri-ciri larutan elektrolit adalah:

a. Bisa menghantarkan listirk

b. Mengalami proses ionisasi

c. Lampu bisa menyala terang atau redup

d. Terciptanya gelembung gas

Larutan elektrolit masih terbagi lagi menjadi dua kategori. Larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

a. Larutan elektrolit kuat

Larutan ini memiliki daya hantar listrik yang baik meskipun konsentrasi listriknya rendah. Larutan ini biasanya proses ionisasinya sempurna, bisa menghantarkan arus listrik, nyala lampunya terang, dan terdapat banyak gelembung gas.

b. Larutan elektrolit lemah

Daya hantar yang dimiliki larutan ini biasanya buruk, namun konsentrasi yang dihasilkan besar. Biasanya larutan jenis ini mengalami ionisasi sebagian, bisa menghantarkan arus listrik namun dengan nyala lampu redup, dan menciptakan sedikit gelembung gas. 

2. Larutan non elektrolit

Larutan jenis ini tidak memiliki kemampuan untuk menghantarkan listrik. Ciri-ciri dari larutan non elektrolit diantaranya:

a. Tidak bisa menghantarkan listrik

b. Proses ionisasi tidak terjadi

c. Lampu tidak menyala

d. Tidak menghasilkan gelembung gas

Melalui hasil pengujian, kita bisa mendapatkan Contoh larutan elektrolit dan non elektrolit. Contoh dari larutan elektrolit adalah larutan amonia, larutan HCl, larutan cuka, air aki, air laut, air kapur, dan larutan H2S. Ketika dilakukan pengujian, larutan tersebut bisa menyalakan lampu dan menciptakan gelembung gas.

Adapun contoh larutan non elektrolit adalah larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa. Jenis larutan tersebut tidak menyalakan lampu pengujian dan tidak menghasilkan gelembung gas.

Dengan belajar ilmu pengetahuan alam, kita bisa mengetahui unsur-unsur setiap zat di dunia. Bahkan unsur sekecil sel akan dipelajari, misalnya Fungsi mitokondria pada sel tumbuhan dan hewan. Dari materi di atas kita berhasil mempelajari Contoh larutan elektrolit dan non elektrolit. Nantikan pembahasan selanjutnya dari kami.

Posting Komentar untuk "Pengertian dan Contoh larutan elektrolit dan non elektrolit"