Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendidikan adalah Nadi Suatu Negara

Pendidikan adalah Nadi Suatu Negara

Sejatinya pendidikan adalah sebuah kerjasama antara Negara, sekolah, orang tua, dan lingkungan. Kita tidak bisa menitikberatkan pendidikan hanya pada sekolah saja atau orang tua saja, semuanya saling berkesinambungan. Yang banyak terjadi adalah pendidikan hanya berfokus pada sekolah, segala sesuatu diserahkan pada sekolah. Padahal waktu anak disekolah tidak lebih banyak dibanding waktu mereka dirumah. Kualitas pendidikan akan mempengaruhi sumber daya manusia yang akan membangun Negara.

Hari Pendidikan Nasional

Hari pendidikan Nasional adalah hari Nasional yang ditetapkan pemerintah untuk memperingati kelahiran ki Hajar Dewantoro, yaitu tokoh pelopor pendidikan di Indonesia sekaligus pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa. Setiap tahun kita turut memperingati hari pendidikan nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei. Setiap sekolah meramaikan dan memperingati hari ini dengan meriah. 

Namun, sudahkah benar-benar kita merayakannya? Sudahkah kita benar-benar meneruskan cita-cita Ki hajar Dewantoro? Berapa banyak anak Indonesia yang sudah mengenyam pendidikan minimal 12 tahun? Berapa banyak guru di Indonesia yang sejahtera? Berapa banyak guru di Indonesia yang terampil dan kreatif dalam menyajikan pelajaran? Pertanyaan-pertanyaan ini masih terus kita cari jawabannya hingga saat ini.

Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan termuat dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003 pasal 3 disebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Jadi tujuan dari pendidikan tidak hanya membentuk pemikiran peserta didik namun juga perilakunya. Selain cerdas peserta didik haruslah menjadi insan yang sopan, berakhlak mulia, berbudi luhur, sehingga menjadi insan yang bermartabat. Peserta didik juga harus menjadi insan yang beriman kepada Tuhan YME dan menjadikan agama sebagai pedomannya. Begitu komplek tujuan dari pendidikan Nasional ini.

Negara Dengan Sistem Pendidikan Terbaik Di Asia Tenggara

Negara dengan sistem pendidikan terbaik di Asia Tenggara adalah Singapura, Singapura menjadi salah satu destinasi pendidikan dari Negara tetangga di Asia Tenggara. Mengapa demikian?

Sistem kurikulum di Singapura berfokus pada keterampilan dan pemecahan masalah peserta didik. Ini bertujuan untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah sejak dini, bukan hanya dalam pelajaran namun juga dalam kehidupan nantinya.

Ciri khas pendidikan Singapura yang lainnya adalah memiliki tujuan yang jelas dan identifikasi apa hasil dari pendidikan yang diharapkan. Hal ini akan diterapkan pada pembuatan kurikulum pendidikan di sekolah. Singapura juga sangat aktif melibatkan orang tua dalam program pendidikannya, ini tidak lain karena keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh sekolah saja.

Pendidikan Indonesia masih cukup tertinggal dibanding Negara-negara yang lain, masih ada banyak hal yang menjadi PR kita bersama. Setidaknya ada 5 poin utama yang menjadikan pendidikan di Negara kita kurang maju, 5 poin tersebut adalah :

1. Keterbatasan guru yang terampil

Ketersediaan guru yang cukup dan terampil banyak terdapat di kota-kota saja, sedangkan di daerah banyak sekolah yang kekurangan guru, sehingga banyak terjadi kasus satu guru mengajar beberapa mata pelajaran. Pertanyaannya apakah guru tersebut menguasai mata pelajaran-mata pelajaran tersebut? Bila guru kurang menguasai mata pelajaran yang bukan bidangnya tersebut, dari mana peserta didik akan dapat memahaminya? 

2. Sarana dan prasarana yang kurang memadai

Sarana dan prasarana di sekolah umumnya belum merata. Sekolah-sekolah di kota lebih mudah mendapatkan akses dibanding sekolah di daerah. Kurangnya sarana dan prasarana tentu dapat mempengaruhi nilai dari proses belajar mengajar itu sendiri.

3. Minim bahan pembelajaran

Kurikulum yang ada di sekolah terbilang itu-itu saja. Bila guru tidak berkreasi dalam menyampaikan kurikulum tersebut, maka yang murid dapatkan juga itu-itu saja dan tidak mengalami perkembangan.

4. Biaya pendidikan yang mahal

Memang telah ada bantuan dari pemerintah terkait pendidikan di Indonesia, namun nyatanya di banyak sekolah peserta didik masih harus membayar iuran-iuran lain yang tidak kalah mahalnya. Bukankah ini sama mahalnya?

5. Berfokus pada hasil, bukan proses peserta didik

Tidak dapat dipungkiri bahwa fokus dari pendidikan di Indonesia adalah fokus kepada hasil bukan proses. Peserta didik dituntut memiliki nilai yang tinggi untuk dapat naik kelas dan masuk perguruan tinggi, sehingga sudah pasti terdapat kecurangan-kecurangan untuk memuluskan hal tersebut. Sekolah seolah sama sekali tidak melirik proses yang telah dilalui peserta didik, lama kelamaan ini membentuk peserta didik yang tidak memiliki keterampilan, peserta didik hanya berteori dan tidak mampu berpraktik.


Posting Komentar untuk "Pendidikan adalah Nadi Suatu Negara"